Jumat, 07 Maret 2014

Murah hati sama dengan suka memberi?

Banyak orang mengartikan murah hati adalah suka memberi. Tapi ternyata itu belum tentu benar. Orang yang suka memberi belum tentu murah hati. Tetapi orang yang murah hati otomatis akan suka memberi atau berbagi.

Ketika saya dibangku SMA saya tinggal dengan saudara di kota Perdagangan. Kebetulan saat itu om saya menjabat sebagai kapolsek. Biasanya di hari raya besar keagamaan  banyak orang yang mengirimkan parcel ke rumah. Saya dan anak dari keluarga om saya yang dikategorikan masih ABG sangat menyukai parcel yang berhubungan dengan jajanan/cemilan. Dulu saya berpikir bahwa orang yang mengirim parcel tersebut sangat baik karna suka memberi. Ternyata dugaan saya tidak semua benar. Kebanyakan dari mereka memberi bukan karna niat yang tulus tetapi karna 3 alasan yaitu cari muka, pengen dikenal, dan ingin menyogok atau menyuap.

** Setiap weekend biasanya saya dan kakak saya mengisi waktu buat hangout, sharing. Suatu ketika saat kami sedang duduk santai sambil memesan makanan, hitungan beberapa menit pengamen berdatangan. Saat itu saya merasa terganggu dan kesel . Akhirnya saya katakan maaf ya, maaf. Saya berkata maaf dalam arti supaya si pengamen itu berhenti mengganggu dan pergi. Ternyata eh ternyata si pengamen yang lain datang lagi. Saya melakukan hal yang sama tapi kali ini si pengamennya bersikeras untuk tetap nge-jreng. Dalam hati saya berkata “waduh nih orang bener bener ya” huft. Kalaupun saya memberi dia uang bukan karna saya bermurah hati lantas saya memberi tetapi karna keterpaksaan dalam arti mengusir secara halus (kasi duit aja deh biar tuh orang cepat-cepat pergi).

Dua pengalaman diatas membuat saya mengerti bahwa orang yang suka memberi belum tentu murah hati. Lantas apa arti dari kemurahan hati sebenarnya?
Kemurahan hati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi oranglain, berusaha memahami pikiran dan perasaan oranglain sehingga timbul rasa simpati yang mendorong seseorang bertindak demi kepentingan oranglain. Wow!!

Tuhan memberi perintah kepada murid-murid-Nya termasuk kita sebagai pengikut Kristus: “memberkati orang yang mengutuki kita, berbuat baik kepada musuh yang menjahati kita.” Perintah ini mungkin tidak mudah untuk dilakukan. Disinilah kita butuh kemurahan hati. Kemurahan hati dimiliki oleh Bapa di sorga. Satu contoh yang sangat menarik, Tuhan tidak hanya memberi perintah saja tapi juga memberi teladan. Terbukti 2000 tahun yang lalu Tuhan rela memberikan nyawa-Nya bagi manusia yang melakukan pelanggaran (yang melakukan pelanggaran manusia, Tuhan yang menanggung). 
Tuhan juga memberi hujan, nafas, udara segar, kesehatan, bagi orang yang tak tahu bertrimakasih. Bukan karna - maka (“karna dia baik pada saya maka saya akan berbuat padanya”) tetapi tidak lain karna Tuhan sadar bahwa mereka membutuhkan semua itu. Itulah kemurahan hati.

Yang menjadi pertanyaan adalah: 
Apakah setelah memahami arti dari kemurahan hati maka kita dengan mudah mempraktikkan-nya dalam kehidupan kita? tentu tidak mudah. Murah hati bukan untuk ditiru tetapi murah hati dihasilkan oleh kehidupan yang mentaati pimpinan Roh Kudus (penundukan diri). Murah hati adalah buah roh. 

9 buah roh sbb: “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar